Koneksi Antar Materi Modul 1.2 Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Sebelum melakukan aksi nyata, setiap calon guru penggerak diminta untuk melakukan refleksi menggunakan model 4P (Perisiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan). Melalui postingan ini, setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya.

Peristiwa

Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran Modul 1.1 hingga Modul 1.2, yaitu :

1. Pada awal pelaksanaan Pelatihan CGP, kegiatan saya ikuti di rumah sakit, karena harus mendampingi atau menemani istri yang sedang dirawat selama 5 hari. Hari pertama dirawat bertepatan dengan dimulainya Pelatihan CGP, yakni melakukan pretest.
2. Mendapatkan pemahaman tentang filosofi pendidikan nasional. Itu mencerahkan saya tentang pendidikan yang berpihak pada murid, guru tidak sekedar transfer ilmu melainkan menjadi pamong yang bisa menuntun peserta didik untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
3. Menemukan pada diri tentang nilai calon guru penggerak yang sudah dilakukan, kemudian mengembangkannya.
4. Mengerjakan tugas-tugas, baik individu atau pun kelompok pada ruang kolaborasi secara tepat waktu

Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah pada modul 1.1 dipelajari tentang filosofi pendidikan nasional hasil pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara menjelaskan tentang pendidikan yang berpihak pada anak. Artinya bahwa pendidikan berpusat pada anak didik atau peserta didik, yakni peserta didik bukan dilihat sebagai objek namun dijadikan sebagai subjek. Berikan mereka kesempatan dan fasilitas mereka dalam mencapai tujuan pembelajarannya.

Sedangkan pada modul 1.2 dipelajari tentang nilai dan peran calon guru penggerak. Terdapat lima nilai calon guru penggerak, yaitu berpihak pada murid, inovatif, mandiri, reflektif, dan kolaboratif. Nilai-nilai ini mendukung pemikiran Ki Hadjar Dewantara, demi tercapainya tujuan pendidikan. Jelas didalamnya terdapat nilai berpihak pada murid. Lalu, untuk mencapai tujuan pembelajaran ataupun tujuan pendidikan, diperlukan seorang guru yang inovatif, mandiri, kolaboratif, dan reflektif.

Perasaan

Saat momen itu terjadi saya merasa seperti bagaikan dibangunkan dari tidur, disadarkan. Slama ini, yang saya alami dalam praktik sehari-hari sebagai guru masih berfokus sebagai sumber belajar, artinya hanya sekedar melakukan transfer ilmu kepada peserta didik, murid. Namun pada modul ini mengingatkan peran guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan namun harus beriringan dengan penanaman nilai-nilai karakter yang baik untuk anak.

Pembelajaran

Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa aspek kognitif lebih penting dibandingkan dengan keterampilan dan sikap dimana nilai siswa harus mencapai KKM, sehingga dalam proses pembelajaran berfokus pada guru ( teacher centered learning) yang menuntut siswa menguasai semua materi yang diberikan dan menuntaskan kurikulum.

Setelah mempelajari dan berusaha memahami isi modul, pandangan teerhadap murid berubah. Kini saya memandang murid sebagai objek pembelajaran bukan sebagai subjek pembelajaran. Guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan arahan/menuntun, memberikan motivasi, dan menjadi panutan.

Penerapan ke depan (Rencana)

Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak;

1. Mengikuti pelatihan/seminar/diklat pengembangan diri secara mandiri dan tanpa paksaan
2. Memperbanyak literasi terkait pembelajaran yang manarik dan bermakna
3. Melakukan sharing dengan rekan sejawat maupun rekan CGP terkait pembelajaran yang baik
4. Mendesain pembelajaran yang kontekstual.
5. Melakukan kolaborasi dengan kepala sekolah, rekan sejawat, maupun orang tua siswa terkait kemajuan Pendidikan
6. Berupaya selalu berinovasi dan memunculkan ide-ide kreatif dalam mensukseskan proses pembelajaran