Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Kata Kerja Operasional dalam Penyusunan Soal Ulangan

Level Kognitif, Dimensi Proses Kognitif, dan Contoh Kata Kerja Operasional dalam Penyusunan Soal Ulangan


Bagaimana kata kerja operasional yang sesuai dengan level kognitif yang ditetapkan oleh Pusmenjar Kemendikbud dan dimensi proses kognitif yang ditetapkan oleh Bloom (yang disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl). Berikut adalah penjelasannya.

Kata Kerja Operasional pada Level Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1)

Level pengetahuan dan pemahaman mencakup dimensi proses kognitif mengingat (C1) dan memahami (C2).

Dimensi mengingat (C1) merupakan dimensi peserta didik dalam mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang, yang terdiri dari:

  1. mengenali (mengidentifikasi) dan 
  2. mengingat kembali. 
  3. Kata kerja operasional pada dimensi mengingat ini terdiri dari:
  4. mengidentifikasi,
  5. menentukan (menyebutkan, menunjukkan)
  6. mendaftar,
  7. mendefinisikan, dan
  8. melabel.

Dimensi memahami (C2) merupakan dimensi peserta didik dalam mengonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru, yang terdiri dari:

  1. menafsirkan (mengklarifikasi, menerjemahkan),
  2. mencontohkan (mengilustrasikan),
  3. mengklasifikasikan,
  4. merangkum,
  5. menyimpulkan (inferensi),
  6. membandingkan  (mengontraskan), dan
  7. menjelaskan.

Kata kerja operasional pada dimensi memahami ini terdiri dari:

  1. menafsirkan (data)
  2. menerjemahkan,
  3. mengklarifikasi,
  4. memarafrasekan,
  5. mengilustrasikan,
  6. mengelompokkan,
  7. mengklasifikasi,
  8. merangkum,
  9. meringkas,
  10. menyimpulkan (data, karangan, dll)
  11. menyarikan (merangkum),
  12. mengekstrapolasi,
  13. memprediksi (data/konteks sederhana),
  14. membandingkan,
  15. mengontraskan,
  16. menjelaskan,
  17. mendeskripsikan, dan
  18. menentukan (kesimpulan, penjelasan, ringkasan, dll).

Kata Kerja Operasional pada Level Aplikasi (Level 2)

Level aplikasi mencakup dimensi proses kognitif mengaplikasikan (C3).

Dimensi mengaplikasikan (C3) merupakan dimensi peserta didik dalam menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu, yang terdiri dari:

  1. mengeksekusi (melaksanakan) dan
  2. mengimplementasikan (menggunakan).

Kata kerja operasional pada dimensi mengaplikasikan ini terdiri dari:

  1. menggunakan,
  2. menerapkan,
  3. mengubah,
  4. menentukan (hasil perhitungan, dll), dan
  5. menghitung.

Kata Kerja Operasional pada Level Penalaran (Level 3)

Level penalaran mencakup dimensi proses kognitif menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6).

Dimensi menganalisis (C4) merupakan dimensi peserta didik dalam memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu  serta hubungan antara  bagian-bagian tersebut  dengan keseluruhan struktur  atau tujuan, yang terdiri dari:

  1. membedakan (memilah, memfokuskan),
  2. mengorganisasi,
  3. mengatributasi, dan
  4. menentukan sudut  pandang.

Kata kerja operasional pada dimensi menganalisis ini terdiri dari:

  1. menganalisis,
  2. membedakan,
  3. memilah,
  4. menghubungkan,
  5. menemukan koherensi,
  6. menentukan,
  7. menyelidiki (sudut  pandang) rediksi (fenomena kompleks), dan
  8. memfokuskan (inti permasalahan).

Dimensi mengevaluasi (C5) merupakan dimensi peserta didik dalam mengambil keputusan berdasarkan kriteria dan/atau standar, yang terdiri dari:

  1. memeriksa (menguji, mendeteksi) dan
  2. mengkritik (menilai).

Kata kerja operasional pada dimensi mengevaluasi ini terdiri dari:

  1. menilai,
  2. mengkritik,
  3. mendeteksi,
  4. memeriksa (kesesuaian), dan
  5. menentukan (kelebihan dan kekurangan).

Dimensi mengkreasi (C6) merupakan dimensi peserta didik dalam memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau membuat suatu ide/saran/gagasan yang orisinal, yang terdiri dari:

  1. merumuskan,
  2. merencanakan, dan
  3. memproduksi (mengonstruksi).

Kata kerja operasional pada dimensi mengkreasi ini terdiri dari:

  1. merencanakan,
  2. merevisi,
  3. mengembangkan,
  4. membangun,
  5. memodifikasi,m
  6. mendesain,
  7. menentukan (saran),
  8. merumuskan (hipotesis),
  9. merancang, dan
  10. mengkreasi (ide, gagasan baru dan orisinal).

Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.


Contoh Penerapan Level Kognitif pada Kisi-kisi Soal Ulangan

Penentuan level kognitif adalah suatu keharusan dalam proses penyusunan kisi-kisi soal ulangan. Pada matriks kisi-kisi soal ulangan, terdapat bagian tersendiri yang digunakan untuk menentukan level kognitif soal. Berikut adalah contohnya. Fokuskan pada bagian yang diberi warna merah!


Pada mata pelajaran Matematika kelas 6 Sekolah Dasar, penulis dihadapkan dengan kompetensi dasar "menjelaskan dan melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian yang melibatkan bilangan bulat negatif". Kompetensi dasar tersebut hendak penulis susun soal uraiannya. Karena bunyi kompetensi dasarnya ditandai dengan kata "menjelaskan" maka penulis putuskan level kognitif soal ini adalah level 1, yaitu level pengetahuan dan pemahaman. Dari hasil penentuan level inilah akhirnya penulis bisa merumuskan indikator soal, hingga indikator soalnya berbunyi "peserta didik dapat menentukan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif".

Demikian postingan kali ini, mudah-mudahan bermanfaat.


Sumber :
www.gurnulis.id/2021/03/level-kognitif-penyusunan-soal-ulangan.html

Guru Matematika yang senang ngulik IT. Blog ini bertujuan untuk sharing.

AdBlock Terdeteksi 🚫

Mohon nonaktifkan AdBlock seperti uBlock Origin untuk melanjutkan. Popup ini akan hilang otomatis setelah dimatikan.