Pemahaman Lengkap Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025: Peran Baru Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Apa Itu Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025?
Pada tahun ajaran 2025/2026, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengeluarkan kebijakan baru melalui Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025. Peraturan ini merupakan langkah besar dalam memperkuat Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) secara menyeluruh.
Permendikdasmen ini mengatur penguatan peran guru, kepala sekolah, dan satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran yang berpihak pada murid, melalui pendekatan pembelajaran mendalam dan penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Latar Belakang Dikeluarkannya Permendikdasmen Ini
Peraturan ini lahir dari evaluasi Kurikulum Merdeka yang telah diterapkan sejak tahun 2022 secara bertahap. Hasil evaluasi menunjukkan perlunya pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel, relevan secara lokal, dan berpusat pada peserta didik. Oleh karena itu, kebijakan ini menekankan:
- Fleksibilitas struktur kurikulum berbasis konteks lokal
- Penguatan komunitas belajar dan profesionalisme guru
- Pengurangan beban administratif yang tidak berdampak pada kualitas pembelajaran
Pokok-Pokok Aturan dalam Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025
Berdasarkan isi dokumen sosialisasi, berikut poin-poin utama yang diatur:
1. Struktur Kurikulum yang Disederhanakan
Satuan pendidikan diberi keleluasaan menyusun struktur pembelajaran berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) dan proyek Profil Pelajar Pancasila (P5).
2. Guru sebagai Fasilitator Pembelajaran Mendalam
Guru diarahkan menjadi fasilitator yang membantu murid mengeksplorasi konsep secara bermakna melalui aktivitas berpikir kritis, reflektif, dan proyek lintas disiplin.
3. Proyek P5 yang Kontekstual
P5 dilaksanakan dengan tema yang relevan dengan kebutuhan lokal peserta didik. Proyek ini tidak menggantikan mata pelajaran, tetapi memperkuat pembelajaran holistik.
4. Komunitas Belajar Guru
Permendikdasmen ini menekankan pentingnya komunitas belajar sebagai ruang refleksi, berbagi praktik baik, dan peningkatan kualitas pengajaran secara berkelanjutan.
5. Asesmen Berbasis Proses
Penilaian diarahkan untuk menilai proses dan kemajuan belajar, bukan hanya hasil akhir. Guru bebas memilih metode asesmen yang relevan dan adil untuk semua peserta didik.
Implikasi Bagi Guru dan Kepala Sekolah
Bagi guru, peraturan ini memberikan ruang untuk mengembangkan inovasi pembelajaran tanpa beban administratif yang tidak relevan. Guru juga didorong aktif dalam komunitas belajar dan terus meningkatkan kompetensi.
Kepala sekolah diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran yang mendukung budaya kolaboratif di sekolah, menciptakan iklim yang mendukung pembelajaran mendalam dan partisipatif.
Waktu Pemberlakuan
Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 mulai berlaku tahun ajaran 2025/2026. Satuan pendidikan akan menjalani masa transisi untuk menyesuaikan kurikulum, perangkat ajar, dan sistem evaluasi.
Referensi Tambahan
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
- Platform Merdeka Mengajar (PMM)
- Portal Resmi Kurikulum Merdeka
Penutup
Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025 menegaskan bahwa pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang memerdekakan murid dan relevan dengan dunia nyata. Guru dan kepala sekolah menjadi aktor utama dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif, reflektif, dan berpihak pada peserta didik.
Join the conversation